ARTIKEL KIMIA ASAM SEMUT
Pernahkah Anda secara tidak sengaja memakan semut?
Bagaimana rasanya? Bagi Anda yang pernah, pasti akan mengatakan berasa asam!
Ya, memang benar, rasanya keasam-asaman. Tahukah Anda mengapa bisa demikian?
Jawabannya akan segera Anda ketahui. Rasa asam tersebut disebabkan karena
adanya suatu senyawa kimia yang terkandung didalam semut, yaitu senyawa asam
formiat.
Hewan semut dapat
menghasilkan asam semut (asam formiat)
|
Pengertian Asam Semut
Asam semut adalah senyawa asam karboksilat yang paling sederhana dengan
nama lain asam format (atau sering disebut asam formiat). Rumus molekul asam
formiat adalah HCOOH dan rumus strukturnya:
Asam formiat ini secara alami terkandung didalam sengat lebah dan semut
sehingga sering disebut asam semut. Nama asam formiat sendiri berasal dari
bahasa Latin yaitu formica yang berarti semut. Pada awalnya,
senyawa asam formiat ini diisolasi melalui distilasi semut, dan saat ini dapat
dapat disintesis dengan cara yang lebih mudah di laboratorium. Asam formiat
juga merupakan senyawa intermediat (senyawa antara) yang penting dalam banyak
sintesis kimia.
Sifat-sifat Asam Semut
Sifat fisika asam semut
Sifat fisika dari asam formiat adalah berupa cairan
tak berwarna, berbau tajam dan larut sempurna dalam air. Kelarutan yang sangat
besar ini disebabkan karena asam formiat mengandung gugus hidroksil, –OH, yang
dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air.
Selain itu, tidak adanya rantai alkil pada asam formiat menyebabkan senyawa ini
paling mudah larut dalam air dibandingkan dengan asam karboksilat yang lainnya,
karena pada dasarnya rantai alkil bersifat hidrofobik (tidak suka air).
Sifat kimia asam semut
Sedangkan sifat kimia dari asam formiat adalah
merupakan asam paling kuat dari asam-asam karboksilat lainnya, dengan pKa
sebesar 3,75, serta mempunyai gugus asam dan aldehida. Asam formiat merupakan
asam paling kuat dari asam-asam karboksilat lainnya karena asam formiat tidak
mempunyai rantai alkil. Dengan semakin panjang rantai alkil pada senyawa asam
karboksilat maka, keasamannya akan semakin menurun.
Reaksi Asam Semut
Selain itu, asam formiat mudah mengalami reaksi
oksidasi dengan oksidator kuat seperti KMnO4 menghasilkan gas CO2 dan
endapan cokelat MnO2. Persamaan reaksinya
adalah:
3HCOOH + 2MnO4- →
3CO2 + 2MnO2 ↓ + 2OH- + 2H2O
Sintesis Asam Semut di
Laboratorium
Secara laboratorium, asam formiat dapat disintesis
melalui reaksi antara asam oksalat (H2C2O4,
yang merupakan suatu asam α-karbonil) dan gliserol. Asam oksalat dan gliserol
dilakukan destilasi dengan
penanasan api kecil sampai kristal asam oksalat larut. Dengan memanaskan secara
terus menerus maka akan diperoleh asam formiat dalam bentuk cair yang menetes
sebagai destilat yang tidak berwarna. Reaksi antara asam oksalat dan gliserol
dapat diamati melalui pelepasan gas CO2 yang
keluar. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi dekarboksilasi. Dekarboksilasi
berarti kehilangan atau melepas CO2.
Reaksi dekarboksilasi tersebut berlangsung melalui suatu keadaan transisi
siklik. Persamaan reaksinya adalah:
Destilat asam formiat yang diperoleh bersifat mudah menguap
sehingga tidak boleh dibiarkan di udara terbuka. Jadi, asam formiat inilah yang
menyebabkan semut berasa masam. Demikian sedikit uraian tentang si asam semut,
semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan kita.